Kalau ada yang pernah lihat gambar ini di instagram Tokopedia bulan September 2015 yang lalu, itu foto saya hehehe...
Dan setelah menunggu hampir 4 bulan, awal 2016 cerita saya muncul juga di Seller Story blog Tokopedia.
Kalau ditanya bagaimana caranya terpilih atau didatangi tim seller story Tokopedia saya juga tidak tahu hehe... Apalagi saat itu saya belum genap 1 tahun berjualan.
Bisa sih kita kirim cerita pengalaman jualan dengan cara isi form yang ada di website Tokopedia sambil melampirkan gambar atau video. Silahkan kalau ada teman-teman yang ingin mencoba :)
Tapi kalau saya sendiri gak pernah kepikiran tuh, kemarin aja pas ditelepon ditawari masuk seller story langsung saya tolak, bukannya sombong tapi karena malu dan gak pede hahaha
Saya 2x di telepon, pertama oleh mbak Elisa dan yang kedua oleh mbak Clarissa. Mbak Elisa ini adalah Business and Merchant Development nya Tokopedia, orangnya ramah banget, dulu pas 6 bulan jualan saya ditelepon ditanya bagaimana pengalaman berjualan di Tokopedia, kesulitan apa saja yang dialami, dll. Segala kekurangan tokopedia saya sampaikan sebagai masukan agar Tokopedia lebih baik lagi. Biasanya kalau ada masalah apapun saya konsultasi via email biar di follow up ke tim lain. Terakhir telepon dia tanya soal pengalaman pribadi bagaimana awal saya berjualan online sambil dia cerita sedikit tentang seller story. Iya terakhir telepon, karena saya baru tahu kalau mbak Elisa ternyata sudah pindah kerja. Saya sadar pas awal Januari 2016 email saya tidak terkirim, saya ulangi lagi tapi hasilnya sama, karena penasaran saya cek di linkedin.com dan terkejutlah saya ternyata si mbak tidak bergabung lagi di Tokopedia :(
Kenapa cerita tentang mbak Elisa ini berkesan di hati saya, karena dialah orang pertama dari Tokopedia yang menghubungi saya, dan ke dia juga saya bisa puas 'curhat' dan memberi masukan ke Tokopedia. Ya sudahlah, semoga mbak Elisa sukses di tempat yang baru ;)
Kembali lagi ke cerita Seller Story hehehe..
3 September 2015, setelah di telepon oleh mbak Elissa, sore nya saya di telepon lagi oleh mbak Clarissa, PR & Marketing Communications dari Tokopedia.
Ketika ditawari untuk diliput dan masuk youtube dan blog seller story jawaban saya pun sama "nggak lah mbak, malu.. Saya baru merintis, omset gak seberapa, pengalaman jualan masih kurang, gak punya toko offline. Apa yang mau diceritain? cerita saya biasa aja gak ada yang istimewa, apanya yang mau diliput barang dagangan disimpan di kardus dan lemari kamar, lagipula saya gagap kamera kalau mau pakai acara shooting segala, mana rumah berantakan maklum punya anak kecil."
Setelah diberi penjelasan dan berfikir 1 malam akhirnya saya terima tawaran untuk diliput oleh tim seller story.
Mungkin bagi teman-teman lain yang pernah berkujung ke kantor atau datang ke acara roadshow nya, bertemu tim Tokopedia itu sudah biasa. Tapi bagi saya, penjual baru yang ada di luar pulau Jawa, kedatangan tim tokopedia adalah suatu kebanggaan tersendiri.
Tidak ada hal khusus yang dipersiapkan, saya hanya merapikan sedikit barang dagangan, karena memang tidak punya toko offline dan tidak pernah pajang barang, akhirnya saya pakai lemari kaca kecil tempat penyimpan buku. Selengkapnya lihat di etalase produk
Untuk kenang-kenangan saya membuat ikat hordeng Tokopedia dan daur ulang toples bekas yang kebetulan warnanya hijau, saya hias lagi dengan kain flanel dan didalam saya isi dengan souvenir parfum. Jadilah seperti ini, walaupun toples bekas tapi tetap lucu kan :)
Tepatnya 9 September 2015 tim seller story datang ke Lampung, ternyata untuk wilayah pulau Sumatera kami adalah penjual/toko pertama yang masuk seller story Tokopedia.
Iya kami, karena selain saya ada mbak Devi Septalia pemilik toko Outlet Kyta yang terpilih untuk diliput oleh tim seller story.
Siang itu tim dari Jakarta datang ke rumah, rencananya tanggal 9 Sept wawancara saya dan mbak Devi di rumah masing-masing. Tanggal 10 Sept proses shooting di rumah saya untuk pengambilan gambar youtube dan blog, dan tanggal 11 Sept dirumah mbak Devi.
Wawancara berjalan lancar, tapi entah mengapa malam nya suara saya mendadak hilang. Memang beberapa hari sebelumnya saya kurang enak badan dan tidak menyangka bakal nge-drop di hari H :(
Keesokan harinya saya cuma foto-foto aja, gak jadi shooting karena serak dan nyaris hilang suaranya. Jadi jangan cari video saya di youtube Tokopedia yaaa (ge-er mode on) hahaha...
Dan anehnya saat wawancara H-1 sehat, saat hari H mau shooting sakit, eh pas H+1 saya sembuh. Body sama hati lagi gak mau diajak koordinasi nih ceritanya :(
Terimakasih kepada tim seller story Tokopedia sudah mau berkunjung ke toko Gerai Kamila di Bandar Lampung. Cieeee toko.... Ya iya lah, karena Tokopedia kita bisa punya toko gratis..tis..tis tanpa harus mahal sewa ruko. Cocok sekali untuk pemula seperti saya yang baru belajar dan merintis jualan online.
Nah yang ini foto saya dan anak-anak, foto diambil setelah tim seller story pulang. Karena kami gak punya tongsis dan gak biasa narsis akhirnya sang suami yang berkorban jadi tukang fotonya hahaha
Hasil liputannya bisa di baca di Camellia: Cari Rupiah Bisa di dalam Rumah
Isinya menceritakan tentang kegalauan seorang ibu rumah tangga yang bekerja kantoran, dan mencoba keluar zona nyaman dari mendapatkan penghasilan tetap tiap bulan lalu mencoba bisnis online agar tetap menghasilkan uang sambil mengurus keluarga di rumah.
Ini salah satu foto kenangan bersama teman-teman di ruangan, masih ingat dulu tiap hari harus pergi ke kantor pagi buat absen jari. Kalau sekarang tiap pagi absen jempolnya di HP, cek bbm dan aplikasi lain, balas komentar dll sambil lihat siapa tau ada orderan masuk :)
Dulu cari duitnya harus pakai baju rapi, kalau sekarang gak perlu mandi dulu. Karena bahagia itu sederhana, beresin orderan sambil pakai daster kesayangan itu rasanya nyaman banget hahahaha.
Oh iya, kalau di akhir paragraf seller story Camellia anda baca "Saya pengen banget bisa mengajak teman-teman penyandang difabel untuk belajar kerajinan tangan juga, supaya mereka bisa berkreasi dan menciptakan peluangnya sendiri." Sebetulnya saya malu bilang seperti itu, karena yang menjadi sumber inspirasi saya untuk bisa berjualan online adalah mereka, para penyandang disabilitas/difabel.
"Terimakasih banyak kepada para penyandang disabilitas dimanapun kalian berada, karena kalian lah saya terinspirasi mengikuti lomba karya tulis ilmiah yang diadakan Universitas Terbuka tahun 2014 kemarin. Dan alhamdulillah tulisan saya yang berjudul "Potensi Disabilitas dalam Kewirausahaan Menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015" mendapat juara I. Hadiahnya selain beli HP saya jadikan modal untuk merintis usaha. Dan HP itulah yang sampai sekarang saya gunakan untuk foto produk, edit gambar dan donwload berbagai aplikasi pendukung jualan online.
Dan yang pasti cerita semangat, perjuangan kalian dalam merintis usaha dengan berbagai kesulitan dan keterbatasan benar-benar membuat saya terinspirasi untuk memulai usaha ini, sekali lagi terimakasih :) "
Okee cukup sekian cerita singkat dari saya seorang ibu rumah tangga yang mencari rupiah dari dalam rumah. Singkaaat? Kayaknya kepanjangan deh hahaha.
Mudah-mudahan di lain waktu bisa disambung lagi dengan cerita-cerita lain nya, itupun tergantung mood lagi pengen nulis atau nggak hehehehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar